cover
Contact Name
Baiq Rika Ayu Febrilia
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
mpm@ikipmataram.ac.id
Editorial Address
Prodi Pendidikan Matematika FPMIPA IKIP Mataram Jl. Pemuda No 59A Mataram 83125
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Media Pendidikan Matematika
Published by IKIP Mataram
ISSN : 23383836     EISSN : 26570610     DOI : -
Core Subject : Education,
MPM focuses on publishing articles related to research results as well as the results of literature studies on mathematics education. This type of research can be in the form of classroom action research, experiments, qualitative research or other research. The results of the study can be the results of the application of the model/method/approach, the use of learning media (props).
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 2 (2014)" : 6 Documents clear
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEHNIK TARI BAMBU UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA KELAS X MA NW TERARA PADA MATERI POKOK TRIGONOMETRI Hariyanto, M Januardi Lutfi
Media Pendidikan Matematika Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : IKIP Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (478.633 KB) | DOI: 10.33394/mpm.v2i2.1856

Abstract

Penyebab rendahnya kemampuan kognitif siswa kelas X.2 MA NW Terara semester genap pada  karena metode pembelajaran yang diterapkan masih berpusat pada guru, tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan kognitif siswa dengan menerapkan pembelajaran tari bambu. Pembelajaran tari bambu adalah pembelajaran yang dikakukan oleh siswa dalam kelompok besar dan saling berpasangan berhadapan dalam melakukan pertukaran informasi. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus dalam empat langkah yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas X.2 MA NW Terara  yang terdiri dari 26 orang siswa.data yang di pereoleh peneliti berupa data kuantitatif yang di peroleh dari hasil evaluasi yang dilakukan pada setiap akhir siklus dan data kualitatif yang diperoleh dari observaisi  aktivitas guru pada saat proses belajar mengajar.hasil penelitian ini menunjukan adanya peningkatan aktivitas guru yaitu dari 3,13 pada siklus I dan pada siklus II sebesar 3,64. Selain itu presentase rata-rata kemampuan kognitif siswa pada siklus I mencapai rata-rata 75,26 kemudian menjadi 77,38 pada siklus II. Hasil penelitian ini menunjukan adanya peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I sampai dengan siklus II. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran kooperatif tehnik tari bambu dapat meningkatkan kemampuan kognitif siswa kelas X.2 MANW Terara pada materi pokok Trigonometri .
PEMBELAJARAN BERBANTUAN MULTIMEDIA BERDASARKAN TEORI BEBAN KOGNITIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA Yulianti, Sri; Juliangkary, Eliska; Pujilestari, Pujilestari
Media Pendidikan Matematika Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : IKIP Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (404.117 KB) | DOI: 10.33394/mpm.v2i2.1861

Abstract

Penyebab rendahnya pemahaman siswa terhadap pembelajaran matematika sangat dipengaruhi oleh beberapa komponen pembelajaran meliputi guru, siswa, strategi dan media yang digunakan dalam pembelajaran. Pembelajaran yang digunakan di MTs NW Montong Ba?an masih cendrung berpusat pada guru sebagai sumber belajar, sehingga komunikasi yang terjadi hanya satu arah. Akibatnya pada proses pembelajaran siswa kurang aktif, kurang berminat dan  mudah bosan, siswa cendrung belajar secara mekanistik, interaksi kurang, belajar dengan cara menghafal tanpa memahami makna yang sebenarnya, dan motivasi untuk belajar kurang. Pembelajaran multimedia merupakan komponen system penyampaian pengajaran yang dapat digunakan dalam mendukung proses pembelajaran. Proses pembelajaran yang efektif terletak pada optimalisasi beban kognitif dalam kapasitas memori kerja siswa yang terbatas. Dalam mendesain pembelajaran perlu mempertimbangkan faktor beban kognitif. Pembelajaran yang efektif dapat dicapai dengan mengelola beban kognitif intrinsik, mengurangi beban kognitif asing, dan meningkatkan beban kognitif erat. Semakin banyak pengetahuan yang dapat digunakan secara otomatis dalam proses pembelajaran maka semakin minimum beban kognitif di memori kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pembelajaran multimedia berdasarkan teori beban kognitif pada materi lingkaran yang dapat meningkatkan pemahaman siswa kelas VIII MTs NW Montong Ba?an. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan dengan alur yang berulang (siklus), yang terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran multimedia dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa berorientasi pada beban kognitif dengan siklus I mencapai 70,69 dari 36 siswa dan yang tuntas sebanyak  28 orang atau ketuntasan belajar mencapai 77,77 % dan siklus II mencapai 75,83 dan ketuntasan belajar siswa sebesar 88,88% dengan kategori aktivitas belajar siswa ?Sangat aktif?.
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN CORE (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) PADA MATERI TURUNAN FUNGSI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS XI IPA 1 SMAN1 JEROWARU Ansori, Muhlis
Media Pendidikan Matematika Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : IKIP Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.093 KB) | DOI: 10.33394/mpm.v2i2.1857

Abstract

Masalah yang ada dalam penelitian ini adalah rendahnya aktivitas dan kemampuan pemecahan masalah siswa. Mengatasi permasalahan tersebut peneliti mengimplementasikan pembelajaran CORE,yaitu model diskusi yang dapat mempengaruhi perkembangan pengetahuan dan berfikir reflektif yang memiliki 4 tahapan pengajaran yaitu connecting,organizing, reflecting, extending. Dengan memperhatikan karakteristik matematika yang rasional yaitu memuat cara pembuktian yang valid,rumus-rumus atau aturan yang umum atau sifat penalaran matematika yang sistematis memerlukan kemampuan pemecahan masalah yang mampu mengaitkan peristiwa yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dengan suatu teori atau pernyataan dalam matematika yang diterima kebenarannya bila telah dibuktikan secara deduktif. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan aktivitas dan kemampuan pemecahan masalah siswa kelas IX IPA1 SMA Negeri 1 Jerowaru sebanyak 26 orang.Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus,dengan masing?masing siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap observasi, dan tahap refleksi. Adapun instrument yang digunakan peneliti berupa tes evaluasi berupa soal essay untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam memecahkan masalah dan angket observasi aktivitas siswa dan guru untuk mengetahui tingkat keaktifan siswa di dalam kelas. Dan hasil penelitian menunjukkan rata-rata skor tes kemampuan pemecahan masalah matematika siswa meningkat, yaitu skor pada siklus I adalah 67,47 dan pada tes siklus II yaitu 73,47 dengan kategori baik, sedangkan skor rata-rata aktivitas siswa dalam proses pembelajaran mengalami peningkatan yaitu 2,075 dengan kategori cukup aktif pada siklus I sedangkan pada siklus II meningkat dengan nilai rata-rata aktivitas siswa sebesar 2,99 dengan kategori aktif. Jadi dapat disimpulkan bahwa implementasi pembelajaran CORE (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) pada materi turunan fungsi mampu meningkatkan aktivitas dan kemampuan pemecahan masalah siswa kelas XI IPA1 SMAN 1 Jerowaru .
PROFIL BERPIKIR KRITIS SISWA SMP DALAM PEMECAHAN MASALAH GEOMETRI DITINJAU DARI GAYA BELAJAR Diana, Nanang; Mariamah, Mariamah
Media Pendidikan Matematika Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : IKIP Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.107 KB) | DOI: 10.33394/mpm.v2i2.1858

Abstract

Pembelajaran matematika pada geometri seharusnya memperhatikan gaya belajar siswa, sehinga akan memudahkan guru dalam membantu siswa yang memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah sehingga dapat mengembangkan berpikir ktitis siswa. Perbedaan dalam pemecahan masalah kemungkinan besar dipengaruhi oleh gaya belajar siswa. Dalam menyampaikan materi kepada siswanya, guru diharapkan mampu mengakomodasi perbedaan gayabelajar yang dimiliki setiap siswa agar tercapai hasil pembelajaran yang maksimal. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dan bersifat eksploratif.Subjek diambil dari siswa SMP yang masing-masing memiliki gaya belajar visual, auditori dan kinestetik. Selanjutnya untuk menguji kredibilitas data, dilakukan triangulasi waktu. Subjek visual, dalam memecahkan masalah: Tahap memahami masalah fokusnya membangun makna tentang masalah yang dihadapi. Subjek auditori, pada tahap memahami masalah fokusnya membangun makna tentang masalah yang dihadapi. Subjek kinestetik, tahap memahami masalah fokusnya mampu membangun makna tentang masalah yang dihadapi.
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERFIKIR KREATIF Utami, Niken Wahyu
Media Pendidikan Matematika Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : IKIP Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.413 KB) | DOI: 10.33394/mpm.v2i2.1859

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran matematika yang layak digunakan dalam proses pembelajaran, yaitu ahli menyatakan valid sesuai dengan teori, hasil ujicoba menyatakan praktis digunakan, dan efektif jika ditinjau dari kemampuan berfikir kreatif siswa. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and Development), yang mengembangkan perangkat pembelajaran menggunakan model pengembangan 4-D yang dikembangkan oleh Thiagarajan, Dorothy S. Semmel, dan Melvyn I. yang dilakukan dengan 4 tahap utama yaitu Define (Pendefinisian), Design (Perancangan), Develop (Pengembangan) dan Disseminate (Penyebaran) yang telah dimodifikasi. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah lembar validasi perangkat, lembar observasi, dan  tes. Data yang dikumpulkan berupa data tentang kualitas produk yang dikembangkan yaitu kevalidan, kepraktisan, dan keefektifannya. Penelitian ini menghasilkan prototype perangkat pembelajaran pada Standar Kompetensi ?Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian-bagiannya, serta menentukan ukurannya?. Berdasarkan pendapat ahli prototype perangkat pembelajaran berada dalam kategori sangat valid, sedangkan berdasarkan hasil ujicoba pengembangan yang dilakukan di Kelas VIIIC SMP N 11 Yogyakarta dan Kelas VIIIB SMP Muhamadiyah 9 Yogyakarta perangkat pembelajaran berada dalam kategori cukup praktis, dan efektif jika ditinjau dari kemampuan berfikir kreatif siswa.
KOMPARASI PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA BERDASARKAN GENDER Rizki, Heru Tri Novi; Anwar, Yunita Septriana; Suhaedi, Saefudin
Media Pendidikan Matematika Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : IKIP Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (509.534 KB) | DOI: 10.33394/mpm.v2i2.1860

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian komparasi yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar matematika berdasarkan gender di SMP Negeri 8 Mataram. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode Ex Post Facto. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Negeri 8 Mataram dengan sampel 100 siswa. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan rumus Slovin dengan teknik Stratified Random Sampling dan Cluster Random Sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan angket, observasi, dokumentasi dan wawancara sedangkan teknik analisis data meliputi uji normalitas, uji homogenitas, uji korelasi , uji hipotesis dan koreksi Yates dengan taraf signifikan 5%. Berdasarkan analisis data dan interpretasi hasil penelitian dari observasi, penyebaran angket dan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan prestasi belajar matematika berdasarkan gender di SMP Negeri 8 Mataram. Hal ini didasarkan pada pengujian hipotesis yang menyatakan bahwa dari uji ? diperoleh ?hitung = ?1,06 dan ??abel = 1,668 sehingga ?hitung < ?tabel dan dengan koreksi Yates diperoleh ?2 hitung = 0,029 dan ?2 tabel = 3,341 sehingga ?2 hitung < ?2 tabel. Dengan demikian dapat diartikan bahwa ?0 diterima dan ?? ditolak.

Page 1 of 1 | Total Record : 6